Saturday, December 24, 2016

OPINI


MENGURANGI RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN
 AKTIVITAS FISIK

Oleh:
Rahma Laelia
J310140008


Penyakit kardiovaskuler atau cardiovascular desease adalah penyakit yang mempengaruhi sistem kardiovaskular yang meliputi, jantung koroner, aterosklerosis, dan stroke. Penyakit kardiovaskuler sampai saat ini masih merupakan penyakit pembunuh nomor 1 di dunia, sehingga tidak jarang hal ini menjadi momok yang menakutkan di tengah masyarakat. Bahkan menurut beberapa sumber, dari tiap tahun ke tahun prevalensi angka kejadian penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner (PKJ) dan stroke terus mengalami peningkatan. Menurut WHO pada tahun 2012 prevalensi kematian akibat penyakit jantung koroner di dunia mencapai angka 7,4 juta dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Patofisiologi penyakit jantung koroner disebabkan karena adanya peningkatan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang berlebih pada darah dan menumpuk pada dinding arteri jantung yang lama kelamaan akan manjadi plak dan akan menyumbat pembuluh darah jantung dan mengganggu kinerja jantung. Biasanya gejala penyakit jantung koroner (PJK) akan muncul setelah waktu yang cukup lama.
Hal tersebut dapat terjadi karena faktor gaya hidup yang tidak sehat serta malasnya beraktivitas pada sebagian orang yang menyebabkan kurangnya aktivitas fisik yang dapat menjadi masalah pada kesehatan kardiovaskuler. Sebagian orang memang kurang peduli akan aktivitas fisik. Mereka cenderung senang melalukan hal-hal yang instan, yang ditunjang dengan kemajuan zaman dengan teknologi yang semakin berkembang. Tentu saja tidak heran jika angka prevalensi kejadian penyakit kardiovaskuler semakin hari semakin meningkat.
Berdasarkan beberapa penelitian, penyakit kardiovaskuler sangat berhubungan erat dengan aktivitas fisik. Meskipun begitu, kejadian penyakit jantung koroner tergantung pada intensitas dari aktivitas fisik itu sendiri. Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai dengan tinggi akan dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. Ada pula yang beranggapan bahwa aktivitas yang terlalu berat justru akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Akan tetapi persamaan dari beberapa penelitian tersebut adalah seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang rendah adalah faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Aktivitas fisik yang ringan dalam jangka panjang akan meningkatkan resiko obesitas yang berdampak langsung pada penyakit kardiovaskuler. Aktivitas fisik memiliki peran yang penting bagi kesehatan. Selain menghindari obesitas, aktivitas fisik yang teratur juga baik untuk kesehatan jantung, dan menurunkan resiko mortalitas. Aktivitas fisik yang rendah dan kesehatan sistem kardiorespirasi yang buruk akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.
Jenis kelamin adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian penyakit jantung koroner, baik dari efek proteksi aktivitas fisik terhadap PJK maupun faktor resiko PJK lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan aktivitas fisik antara pria dan wanita. Dalam sebuah penelitian Mora (2008) menunjukkan bahwa penurunan resiko penyakit jantung koroner dengan aktivitas fisik pada wanita sebesar 10-20% dan pria sebesar dan 20-30%. Hasil ini menunjukkan penurunan resiko penyakit jantung koroner dengan aktivitas fisik pria lebih besar/berat dibandingkan dengan wanita.

Memperbanyak Aktivitas Fisik Sebagai Upaya Menurunkan Resiko PJK
Penyakit kardiovaskuler seperti jantung koroner, dapat dicegah dengan pencegahan primer, yaitu dengan aktivitas fisik sedang secara teratur, diet sehat, serta berhenti merokok. Pencegahan primer tersebut pernah diteliti dan memberikan hasil yang meyakinkan. Dengan pencegahan primer tersebut, resiko morbiditas dan mortalitas seseorang dapat terhindar atau berkurang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menurunkan resiko penyakit yang menakutkan ini, mulai dari dengan cara-cara yang sulit dan cara-cara yang mudah. Dan cara yang paling mudah untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner, salah saatunya dengan memperbanyak aktivitas fisik. Aktivitas fisik memiliki arti yang berbeda dengan olahraga. Aktivitas fisik adalah pergerakan dari sistem muskuloskeletal yang menghasilkan energi. Sedangkan olahraga merupakan bagian dari aktivitas fisik dan melibatkan suatu program terstruktur (jenis, durasi, frekuensi, dan intensitas tertentu) yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani.
Dengan meningkatkan aktivitas fisik secara rutin, seseorang dapat menurunkan resiko kejadian penyakit kardiovaskuler dengan cara meningkatkan kesehatan jantung dan melancarkan pembuluh darah. Akan tetapi jika aktivitas fisik dengan intensitas terlalu berat justru akan meningkatkan resiko dengan memperberat kerja jantung. Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk kesehatan jantung adalah aktivitas fisik dengan intensitas sedang secara rutin. Selain itu, dengan rutin melakukan aktivitas sedang juga akan menghindarkan diri dari obesitas dan hipertensi.
Menurut beberapa hasil riset aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan teratur akan dapat menurunkan resiko jantung coroner sebanyak 10-20%, salah satu contoh aktivitas fisik tersebut adalah; dengan jalan cepat, jalan santai, yoga, dance maupun fitness yang dilakukan secara rutin, maka akan memperkuat kinerja jantung dan menurunkan resiko PJK.
Selain aktivitas fisik, untuk memelihara kesehatan jantung juga perlu merubah pola hidup menjadi sehat dengan selalu mengonsumsi sayur dan buah, banyak minum air putih, diet sehat, serta menghindari makanan yang tinggi kolesterol yang tidak baik untuk kesehatan jantung. Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung.
Dengan membiasakan pola hidup sehat dan memperbanyak aktivitas fisik yang rutin dan teratur maka resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner akan dapat ditekan. Maka dari itu biasakanlah untuk meluangkan waktu di sela kesibukan kita untuk setidaknya melakukan olahraga ringan agar jantung dapat bekerja secara efisien dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner.

1 comment:

Comments system

Disqus Shortname