MENGURANGI
RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER
DENGAN
AKTIVITAS FISIK
Oleh:
Rahma Laelia
J310140008
Penyakit kardiovaskuler atau cardiovascular desease adalah penyakit yang mempengaruhi sistem
kardiovaskular yang meliputi, jantung koroner, aterosklerosis, dan stroke.
Penyakit kardiovaskuler
sampai saat ini masih merupakan penyakit pembunuh nomor 1 di dunia, sehingga tidak jarang hal
ini menjadi momok yang menakutkan di tengah masyarakat. Bahkan menurut beberapa sumber, dari tiap tahun ke
tahun prevalensi angka kejadian penyakit kardiovaskuler seperti penyakit
jantung koroner (PKJ) dan stroke terus mengalami peningkatan. Menurut WHO pada
tahun 2012 prevalensi kematian akibat penyakit jantung koroner di dunia
mencapai angka 7,4 juta dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Patofisiologi
penyakit jantung koroner disebabkan karena adanya peningkatan kadar kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) yang
berlebih pada darah dan menumpuk pada dinding arteri jantung yang lama kelamaan
akan manjadi plak dan akan menyumbat pembuluh darah jantung dan mengganggu
kinerja jantung. Biasanya gejala penyakit jantung koroner (PJK) akan muncul setelah waktu yang cukup lama.
Hal
tersebut dapat terjadi karena faktor gaya hidup yang tidak sehat serta malasnya
beraktivitas pada sebagian orang yang menyebabkan kurangnya aktivitas fisik
yang dapat menjadi masalah pada kesehatan kardiovaskuler. Sebagian orang memang
kurang peduli akan aktivitas fisik. Mereka cenderung senang melalukan hal-hal
yang instan, yang ditunjang dengan kemajuan zaman dengan teknologi yang semakin
berkembang. Tentu saja tidak heran jika angka prevalensi kejadian penyakit
kardiovaskuler semakin hari semakin meningkat.
Berdasarkan
beberapa penelitian, penyakit kardiovaskuler sangat berhubungan erat dengan
aktivitas fisik. Meskipun begitu, kejadian penyakit jantung koroner tergantung
pada intensitas dari aktivitas fisik itu sendiri. Menurut beberapa sumber
menyebutkan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai dengan tinggi
akan dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. Ada pula yang
beranggapan bahwa aktivitas yang terlalu berat justru akan meningkatkan resiko
terjadinya penyakit jantung. Akan tetapi persamaan dari beberapa penelitian
tersebut adalah seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang rendah adalah
faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Aktivitas
fisik yang ringan dalam jangka panjang akan meningkatkan resiko obesitas yang
berdampak langsung pada penyakit kardiovaskuler. Aktivitas fisik memiliki peran
yang penting bagi kesehatan. Selain menghindari obesitas, aktivitas fisik yang
teratur juga baik untuk kesehatan jantung, dan menurunkan resiko mortalitas.
Aktivitas fisik yang rendah dan kesehatan sistem kardiorespirasi yang buruk
akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.
Jenis
kelamin adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian penyakit
jantung koroner, baik dari efek proteksi aktivitas fisik terhadap PJK maupun
faktor resiko PJK lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan aktivitas
fisik antara pria dan wanita. Dalam sebuah penelitian Mora (2008) menunjukkan
bahwa penurunan resiko penyakit jantung koroner dengan aktivitas fisik pada
wanita sebesar 10-20% dan pria sebesar dan 20-30%. Hasil ini menunjukkan
penurunan resiko penyakit jantung koroner dengan aktivitas fisik pria lebih
besar/berat dibandingkan dengan wanita.
Memperbanyak Aktivitas Fisik
Sebagai Upaya Menurunkan Resiko PJK
Penyakit
kardiovaskuler
seperti jantung koroner,
dapat dicegah dengan pencegahan primer, yaitu dengan aktivitas fisik sedang
secara teratur, diet sehat, serta berhenti merokok. Pencegahan primer tersebut
pernah diteliti dan memberikan hasil yang meyakinkan. Dengan pencegahan primer
tersebut, resiko morbiditas dan mortalitas seseorang dapat terhindar atau
berkurang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
menurunkan resiko penyakit yang menakutkan ini, mulai dari dengan cara-cara
yang sulit dan cara-cara yang mudah. Dan cara yang paling mudah untuk
mengurangi resiko penyakit jantung koroner, salah saatunya dengan memperbanyak
aktivitas fisik. Aktivitas fisik
memiliki arti yang berbeda dengan olahraga. Aktivitas fisik adalah pergerakan
dari sistem muskuloskeletal yang menghasilkan energi. Sedangkan olahraga
merupakan bagian dari aktivitas fisik dan melibatkan suatu program terstruktur
(jenis, durasi, frekuensi, dan intensitas tertentu) yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani.
Dengan
meningkatkan aktivitas fisik secara rutin, seseorang dapat menurunkan resiko
kejadian penyakit kardiovaskuler dengan cara meningkatkan kesehatan jantung dan
melancarkan pembuluh darah. Akan tetapi jika aktivitas fisik dengan intensitas
terlalu berat justru akan meningkatkan resiko dengan memperberat kerja jantung.
Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk kesehatan jantung adalah aktivitas fisik
dengan intensitas sedang secara rutin. Selain itu, dengan rutin melakukan
aktivitas sedang juga akan menghindarkan diri dari obesitas dan hipertensi.
Menurut beberapa hasil riset aktivitas fisik dengan
intensitas sedang dan teratur akan dapat menurunkan resiko jantung coroner sebanyak
10-20%, salah satu contoh aktivitas fisik tersebut adalah; dengan jalan cepat, jalan
santai, yoga, dance maupun fitness yang dilakukan secara rutin,
maka akan memperkuat kinerja jantung dan menurunkan resiko PJK.
Selain
aktivitas fisik, untuk memelihara kesehatan jantung juga perlu merubah pola
hidup menjadi sehat dengan selalu mengonsumsi sayur dan buah, banyak minum air
putih, diet sehat, serta menghindari makanan yang tinggi kolesterol yang tidak
baik untuk kesehatan jantung. Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
juga dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung.
Dengan membiasakan pola hidup sehat dan memperbanyak
aktivitas fisik yang rutin dan teratur maka resiko penyakit kardiovaskuler
seperti penyakit jantung koroner akan dapat ditekan. Maka dari itu biasakanlah
untuk meluangkan waktu di sela kesibukan kita untuk setidaknya melakukan
olahraga ringan agar jantung dapat bekerja secara efisien dan mengurangi resiko
terkena penyakit jantung koroner.
semoga bermanfaat...
ReplyDelete